karnaval,tema, gerobak

Karnaval merupakan bagian dari program kerja yang pertama setelah proses regrutment dan pemilihan kepengurusan keorganisasian, pada saat pertama kali menentukan tema yang dipakai adalah miniature kebun binatang, miniature air terjun, miniature gunung berapi, sedangkan dari ketua lampea sendiri rancangan miniature pembangkit listrik tenaga gabungan yang terdiri dari PLTD,PLTA,PLTU,PLTG,PLTS, PLTN. PLTS adalah pembangkit tenaga surya, sedangkan PLTN adalah pembangkit listik tenaga nuklir.

Namun konsep ini banyak yang menuai protes, maka dipilihlah rancangan dari agnita tentang air terjun setelah sudah memaparkan alat dan bahan yang dibutuhkan, timbul perdebatan yang seru jadi pilihan terakhir jatuh pada rancangan rahadiansyah tentang miniature gunung berapi, jadi cara intinya adalah membuat magma yang disalurkan melalui pompa akuarium, semua sepakat lalu dibuatlah rancangan itu, setelah rancangan itu selesai, tinggal di buat bentuk fisik.

Awalnya oke kami bisa mengartikan maksudnya, lalu pada hari minggu randi pun membeli bahan itu bersama ignas dan nandi. Setelah semua bahan sudah dibeli kamipun tak mengerti bagaimana rancangan yang sebenarnya, jadi ketika itu rahadiansyah lagi sibuk-sibuknya. Jadi kami pun seperti kehilangan petunjuk.

Sorenya randi pun mencari gerobak untuk karnaval lampea, gerobak itu barfungi untuk menaruh hasil miniature untuk di pamerkan ketika karnaval, hal yang sangat sepele ketika pertama menyewa selama 4 hari si empunya gerobak meminta bayaran 100ribu. Akan tetapi berkat randi gerobak itu disewa 80ribu dengan konsekuensi untuk menyewa 4 gerobak, untuk lampea, pmr, pramuka, dan osis.

Sudah 2 hari tak ada kemajuan yang berarti tentang miniature itu jadi ketika hari jumat ketua lampea berserta yang hadir menyetujui membuat miniature suaka margasatwa dengan objek utama gunung berapi yang mengeluarkan asap. Dalam pembuatan ini bahkan melibatkan ibu Erida dan guru sains, pak wahyu wardian, pak siswani, dan pak budi raharjo.

Dengan memakai konsep ini maka semua bisa paham dengan pekerjaanya, sebagai untuk wadah membakar untuk menghasilkan asap maka nandipun membeli mangkuk dari tanah liat dengan harga 5000 rupiah.

Proyek selanjutnya untuk bahan pembuatan asap, bahan yang dipilih adalah arang yang dibakar dengan serbuk gergaji, akan tetapi ignas mengusulkan agar dipakai tembakau untuk menghasilkan efek asap yang banyak, saran itu pun diwujudkan akan tetapi yoris, anjar, yoga, junior lampea tahun 2008/2009 mengusulkan agar dipakai petasan kretek dan petasan asap. Ini pun diterima, jadi ketika try out perdana pemakaian petasan efek gunung pun seperti lebih hidup sangat REAl.

Hari H pun tiba, saatnya karnaval, gerobak miniature pun dibawa ke GOR pancasila karena disana startnya, akan tetapi sialnya hujan tiba- tiba dating jadi seluruh miniature pun basah dan kertas dekorasi pun luntur akan tetapi demi pertunjukan yang fantastis maka spanduk yang kami buat dan jaket seluruh anak lampea cowok pun dilepas untuk menutupi miniature itu. Kami semua kebasahan, disini sangat penuh rasa kebersamaan .

Hujan pun selesai saatnya untuk memulai, kami pun memulai perjalanan karnaval, iring-iringan terasa padat, tak henti hentinya semua siswa dari berbagai organisasi dan eskul meneriakkan yel- yel mereka masing- masing, tak ketinggalan anak kelas 12 pun ikut meneriakkan yel- yel mereka. Karnaval pun berlangsung seru apalagi anak lampea menghidupkan petasan lalu dimasukkan ke dalam mangkuk yang sudah didesain degan ditutupi kertas kantong semen, lalu BINGGO…… wow kren abis, para penonton pun bertepuk tangan ditambah oplosan dari siswa organisasi lain.tak terasa sudah mencapai garis finish, huh rasanya sangat enak. Tinggal menunggu turk untuk membawa gerobak kai untuk dibawa ke sekolah untuk dikembalikan beso, sebelum itu pak darmadi meminta agar miniaturnya dilepas dari gerobak dan untuk selanjutnya mau diapakan terserah.

Besoknya ketika akan mengembalikan gerobak yang berjumlah 4 yang kemudian ditambah menjadi 5, proses pengembalian dilakukan oleh osis dengan koordinator kak randi. Hal sepele pun muncul pertama pada masalah pembayaran, uang yang kami bawa tak cukup, setelah diusut ternyata yangh di osis da yang kurang. Lalu timbul lagi si ketua para orang yang punya gerobak mangatakan bahwa randi meminjam 6 buah, dia pun bingung karena setahunya dia meminjam 5 gerobak. Kami semua kebingungan lalu randi pun memutuskan untuk mengecek ke sekolah apakah ada lagi yang pinjam, setelah dilihat di sekolah ternyata……… anak kelas 12 yang pinjam 1 lagi, randi pun kaget sekali teryata yang pinjam itu kelas 12. setelah permasalahan selesai.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:



Posting Komentar